Melihat Perkembangan Mobil Listrik Nasional

Perkembangan adanya mobil listrik nasional terus dilakukan mengingat kemungkinan habisnya pasokan bahan bakar fosil dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu, dengan menggunakan mobil bertenaga listrik, tidak akan muncul hasil pembakaran yang mengeluarkan gas-gas berbahaya untuk tubuh, seperti karbon monoksida ataupun gas yang berdampak pada efek rumah kaca. Tapi, beberapa kendala penting seperti bagaimana sistem isi ulang yang efektif dan efisien dan mobil yang dihasilkan mampu menyaingi kinerja dari kendaraan yang berbahan bakar fosil menjadi masalah utama. Untuk itu, tidak heran jika para ilmuwan dalam bidang otomotif memikirkan beberapa langkah untuk membuat blue print untuk menggambarkan sekiranya apa saja yang dibutuhkan untuk menghasilkan mobil listrik yang memiliki performa dan sesuai dengan jalanan yang ada di Indonesia.

Beberapa Tahapan dalam Pembuatan Mobil Listrik Nasional

Dalam pembuatan mobi lisrtik di Indonesia, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh para ilmuwan dalam proses pembuatan mobil listrik. Seperti tahap pengkonsepan, pembuatan model, pemgembangan komponen, pengintegrasian axies dan drivertrain, pemasangan mesin, pengecekan fungsi hingga pengujian daya tahan, fungsi srta uji ketahanan medan. Setelah tahapan perencanaan tesebut selesai, barulah pihak ilmuwan bisa membuat blue print atau gambaran dari apa saja komponen dan material yang dibutuhkan untuk membuat mobil listrik nasional. Tapi, tidak serta merta hal ini langsung bisa diaplikasikan dalam sebuah bentuk mobil. Karena pengetesan mesin merupakan bagian penting dalam pembuatan mesin, sehingga harus didapatkan komponen penyusun mobil listrik yang tepat dan benar terlebih dahulu.

Perlunya mobil listrik lebih dikembangkan adalah banyaknya kelebihan yang bisa diberikan dalam penggunaan mobil listrik dibandingkan mobil berbahan bakar fosil. Suara yang dihasilkan oleh mobil listrik cenderung lebih halus, tidak adanya getaran yang berlebihan dan yang paling penting adalah tidak menghasilkan gas emisi yang berbahaya untuk manusia. Tapi, kendala pembuatan masih terbatas karena jarak tempuh yang cukup terbatas dan pengembangan sumber daya utamanya berupa listrik yang masih bisa dikatakan langka di Indonesia. Untuk itu, perlu peran serta pemerintah dan peningkatan infrastruktur pembangkit tenaga listrik untuk mendukung adanya mobil listrik nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar